Cerita Dewasa kali ini menceritakan sebuah pengalaman dari seseorang yang sekarng bertempat tinggal didaerah jakarta. Kadang dengan kerjaan kantor yang sangat padat dan karena hobi kali ini membawa sebuah cerita dengan kenikmatan panti pijat penuh gairah yang terletak dikota metropolitan seperti jakarta. Kadang banyak yang menyediakan panti pijat plus tapi kali ini merupakan panti pijat yang bisa membuat batih kita akan menikmatinya. Cerita dewasa ini merupakan sebuah kisah pribadi yang memang benar terjadi. Mungkin cerita ini akan membuat diri anda bisa mencerna dengan penuh kebatinan dalam diri anda, ini penggalan cerita sampai akhir cerita dewasa.
Salah satu cara favoritku buat ‘pameran’ dan masih kujalani dengan pola yang hampir sama sampai sekarang adalah ke Panti Pijat (PP). Tetapi sebelumnya, jangan membayangkan seperti yang sering orang bilang, yaitu tempat terselubung buat begituan. Terus terang aku tidak perlu yang begituannya, walaupun ditawari. Aku juga tidak pernah cari yang di daerah Kota, terlalu vulgar/langsung (tahu sendirilah bagaimana di daerah Kota itu). Selalu yang kutuju itu daerah pinggiran seperti Pasar Minggu, Depok, Kebayoran Lama, Cempaka Putih, dan lain-lain. Umumnya yang pasang nama Urut Pengobatan Tradisional, tetap ada sih yang begitunya, tapi masih tidak terlalu to-the-point seperti di daerah Kota, sudah tidak seru lagi kalau begitu.
Cerita Blak-blakan
Kejutan untuk Kekasih
Sejak Aku mulai mengenal betapa indahnya dan bahagianya kalau bisa memuaskan birahi kekasihku (Dimas), maka Aku jadi mulai kasih dia “hand jobs” secara rutin. Pertama-tama sih Aku cuman nemenin Dimas meng hand job dirinya sendiri, dan Aku “bantu” dengan pamer payudara aja. Abis gimana dong, Aku kan dulu masih takut-takut. Tapi lama-lama Aku jadi kepengin nyoba ikut memegang “joystick”nya. Eh akhirnya jadi keterusan, hehehe. Hampir tiap Dimas main ke tempat Aku, atau Aku main ke tempat Dimas, pasti ada acara nyelinap ke kamar tidur, kunci pintu, dan acara hand job dimulai.
Si Mbok kayaknya sih udah tau kalau Dimas sering ke kamar Aku, tapi Aku sama Mbok kan udah CS-an jadi asik aja deeh..:) Yang penting jangan sampe Mama sama Papa tahu. Kalau enggak bisa gawat. Nah, ada suatu hari yang sangat berkesan banget buat Aku, soalnya ada kejadian yang seru tapi serem juga kalau diulang lagi. Jadi ceritanya begini: Dimas ama Aku lagi duduk-duduk mesraan di ruang tamu, pas sore-sore jam 7. Aku pikir hari itu acaranya bakal rutin. Biasanya abis duduk-duduk mesraan sambil bikin PR (gini-gini kalau lagi mesraan pun pelajaran Aku gak lupa lho), abis itu baru deh urusan “hand job” dimulai.
Kebetulan Papa ama Mama lagi gak di Jakarta, lagi keluar kota. Aku udah seneng aja. Horee!! Mumpung Papa ama Mama lagi gak ada, jadi acara hand-job bisa semalam suntuk! Yea! Eh gak tahunya, mendadak ada suara.
Si Mbok kayaknya sih udah tau kalau Dimas sering ke kamar Aku, tapi Aku sama Mbok kan udah CS-an jadi asik aja deeh..:) Yang penting jangan sampe Mama sama Papa tahu. Kalau enggak bisa gawat. Nah, ada suatu hari yang sangat berkesan banget buat Aku, soalnya ada kejadian yang seru tapi serem juga kalau diulang lagi. Jadi ceritanya begini: Dimas ama Aku lagi duduk-duduk mesraan di ruang tamu, pas sore-sore jam 7. Aku pikir hari itu acaranya bakal rutin. Biasanya abis duduk-duduk mesraan sambil bikin PR (gini-gini kalau lagi mesraan pun pelajaran Aku gak lupa lho), abis itu baru deh urusan “hand job” dimulai.
Kebetulan Papa ama Mama lagi gak di Jakarta, lagi keluar kota. Aku udah seneng aja. Horee!! Mumpung Papa ama Mama lagi gak ada, jadi acara hand-job bisa semalam suntuk! Yea! Eh gak tahunya, mendadak ada suara.
Aku Jadi Ketagihan – 5
Sambungan Dari bagian 4
Kemudian dengan perlahan sekali Oom Heru mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya menyusuri setiap inci liang kemaluanku. Nikmat sekali rasanya. Aku tak sempat mengerang karena tiba-tiba bibir Oom Heru sudah melumat bibirku. Lidahnya menyeruak masuk mulutku dan mencari-cari lidahku. Aku pun membalasnya.
“Hmmgghh”
Kudengar Oom Heru mendengus tanda birahinya sudah mulai meningkat. Gerakan batang kemaluannya semakin mantap di dalam jepitan liang kemaluanku. Aku merasakan betapa batang kemaluanya yang keras menggesek-gesek kelentitku. Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang kemaluannya. Pantatku mengangkat ke atas seolah-olah mengikuti gerakan Oom Heru yang menarik batang kemaluannya dengan cara menyendal seperti orang memancing hingga hanya ujung batang kemaluannya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku.
Kemudian dengan perlahan sekali Oom Heru mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya menyusuri setiap inci liang kemaluanku. Nikmat sekali rasanya. Aku tak sempat mengerang karena tiba-tiba bibir Oom Heru sudah melumat bibirku. Lidahnya menyeruak masuk mulutku dan mencari-cari lidahku. Aku pun membalasnya.
“Hmmgghh”
Kudengar Oom Heru mendengus tanda birahinya sudah mulai meningkat. Gerakan batang kemaluannya semakin mantap di dalam jepitan liang kemaluanku. Aku merasakan betapa batang kemaluanya yang keras menggesek-gesek kelentitku. Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang kemaluannya. Pantatku mengangkat ke atas seolah-olah mengikuti gerakan Oom Heru yang menarik batang kemaluannya dengan cara menyendal seperti orang memancing hingga hanya ujung batang kemaluannya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku.
Aku Jadi Ketagihan – 4
Sambungan Dari bagian 3
Ini merupakan pengalamanku yang pertama kali. Bau cairan sperma saja sudah membuatku mual.. Apalagi tertelan! Pembaca bisa membayangkan bagaimana rasanya.
“Sorry sayang.. Oom tidak sengaja..” bisiknya menghiba seolah merasa bersalah.
Kemudian dengan tanpa rasa jijik dilumatnya bibirku yang masih penuh cairan air maninya itu sehingga rasa jijikku sedikit hilang. Lama kami berciuman sampai akhirnya diambilnya ujung seprei dan dibersihkannya bibirku dari sisa-sisa ceceran air maninya itu. Aku merasa terharu akan perlakuannya dan rasa sayangku padanya pun mulai bertambah. Bukan kasih sayang antara kepenakan.. Eh keponakan dan paman melainkan rasa sayang sebagaimana layaknya perempuan terhadap laki-laki.
Ini merupakan pengalamanku yang pertama kali. Bau cairan sperma saja sudah membuatku mual.. Apalagi tertelan! Pembaca bisa membayangkan bagaimana rasanya.
“Sorry sayang.. Oom tidak sengaja..” bisiknya menghiba seolah merasa bersalah.
Kemudian dengan tanpa rasa jijik dilumatnya bibirku yang masih penuh cairan air maninya itu sehingga rasa jijikku sedikit hilang. Lama kami berciuman sampai akhirnya diambilnya ujung seprei dan dibersihkannya bibirku dari sisa-sisa ceceran air maninya itu. Aku merasa terharu akan perlakuannya dan rasa sayangku padanya pun mulai bertambah. Bukan kasih sayang antara kepenakan.. Eh keponakan dan paman melainkan rasa sayang sebagaimana layaknya perempuan terhadap laki-laki.
Aku Jadi Ketagihan – 3
Sambungan Dari bagian 2
“Akhh.. Akhh.. Ohh..” dengan diiringi jeritan panjang aku merasakan orgasme yang ke sekian kalinya. Benar-benar pandai menaklukan wanita Oom ku ini. Pantatku secara otomatis terangkat hingga wajah Oom Heru semakin ketat membenam di antara selangkanganku yang terkangkang lebar. Napasku tersengal-sengal setelah mengalami beberapa kali orgasme tanpa ada coitus.
“Anna sayang.. Sekarang giliran Anna menyenangkan Oom ya..” bisiknya setelah napasku mulai teratur.
Aku hanya pasrah dan tak mampu berkata-kata. Antara malu dan mau aku hanya merintih pelan.
“Mmhh..”
Oom Heru yang sudah pengalaman rupanya menyadari keadaanku yang masih hijau dalam hal urusan bawah perut ini. Ia pun lalu membaringkan diri di sisiku. Tangannya sekarang membimbing tanganku dan diarahkannya ke bawah. Dengan mata terpejam karena jengah aku ikuti saja apa kemauannya.
“Akhh.. Akhh.. Ohh..” dengan diiringi jeritan panjang aku merasakan orgasme yang ke sekian kalinya. Benar-benar pandai menaklukan wanita Oom ku ini. Pantatku secara otomatis terangkat hingga wajah Oom Heru semakin ketat membenam di antara selangkanganku yang terkangkang lebar. Napasku tersengal-sengal setelah mengalami beberapa kali orgasme tanpa ada coitus.
“Anna sayang.. Sekarang giliran Anna menyenangkan Oom ya..” bisiknya setelah napasku mulai teratur.
Aku hanya pasrah dan tak mampu berkata-kata. Antara malu dan mau aku hanya merintih pelan.
“Mmhh..”
Oom Heru yang sudah pengalaman rupanya menyadari keadaanku yang masih hijau dalam hal urusan bawah perut ini. Ia pun lalu membaringkan diri di sisiku. Tangannya sekarang membimbing tanganku dan diarahkannya ke bawah. Dengan mata terpejam karena jengah aku ikuti saja apa kemauannya.
Aku Jadi Ketagihan – 2
Sambungan Dari bagian 1
Tubuhku berkelejat liar seperti ikan kurang air saat jemari Oom Heru mempermainkan tonjolan kecil di bagian atas bukit kemaluanku. Jarinya tak henti-hentinya menggocek dan berputar liar mempermainkan kelentitku.
“Akhh.. Oomphf..” desisanku terhenti karena bibirku keburu dikulum oleh bibir Oom Heru.
Tubuhku berkelejat liar seperti ikan kurang air saat jemari Oom Heru mempermainkan tonjolan kecil di bagian atas bukit kemaluanku. Jarinya tak henti-hentinya menggocek dan berputar liar mempermainkan kelentitku.
“Akhh.. Oomphf..” desisanku terhenti karena bibirku keburu dikulum oleh bibir Oom Heru.
Aku Jadi Ketagihan – 1
Aku adalah seorang gadis lajang. Saat ini usiaku 24 tahun, anak ke-5 dari 5 bersaudara yang semuanya perempuan. Dengan tinggi badan 168 dengan berat tubuh 56 membuat orang menganggapku sebagai gadis yang seksi dan menggiurkan. Apalagi aku selalu menjaga kebugaran tubuhku dengan berlatih fitness secara rutin. Orang bilang wajahku cantik. Padahal aku merasa biasa saja. Mungkin ini karena kulitku yang putih dan mulus. Rambutku hitam lurus sebahu. Sebut saja namaku Anna. Aku saat ini sudah sarjana teknik (kata Bang Doel “Tukang Insinyur”.. Ha.. Ha.. Ha).
Kegadisanku Direnggut Pamanku
Kegadisanku Direnggut Pamanku
Langganan:
Postingan (Atom)